Seluruh jajaran pengurus PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Grup Polin dan PT BPR Sinar Mas Pelita berfoto bersama, sesaat setelah acara sosialisasi ketentuan kebijakan standar operasional prosedur dan serah terima jabatan yang berlangsung di Hotel Grand Asrilia Bandung.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Bergabungnya delapan PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Grup Polin dengan PT BPR Sinar Mas Pelita menjadikannya masuk nominasi Bank terbesar ke-tiga di Jawa Barat.
Pasalnya, BPR Grup Polin ini mampu bersaing dengan tambahan modal hampir 54 M dengan total aset 248 M. Ke-delapan BPR Grup Polin tersebut adalah BPR Sumber Ekonomi, BPR Arthamutiara Permai, BPR Polin Jaya, BPR Nauli Dhanaraya, BPR Mustika Permai, BPR Dipon Sejahtera, BPR Sahat Sentosa dan BPR Sehat Ekonomi.
Komisaris Utama PT Bank BPR Grup Polin, Mikael Ridwan Iswanto mengatakan menggabungkan delapan BPR dengan PT BPR Sinar Mas Pelita ini untuk memberikan kekuatan baru dan memberikan penawaran yang lebih pada masyarakat.
“Secara penggabungan memang awalnya kita ini kan satu grup yang tergabung dalam bendera BPR. Delapan BPR kita rekrut. Persaingan dengan Bank Umum semakin ketat, sementara kegiatan mikro di masyarakat terus menggeliat, karena itu mau gak mau menggabungkan diri untuk memperkuat dan menjadi kekuatan baru untuk memberikan penawaran dan pelayanan maksimal pada masyarakat,” kata Mikael di Bandung, Rabu (2/10/2019).
Mikael berharap dengan adanya penggabungan delapan BPR Grup Polin dengan PT BPR Sinar Mas Pelita ini mampu berkolaborasi serta membuat terobosan baru sehingga bisa melebarkan sayapnya untuk memberikan jangkuan lebih luas kepada masyarakat.
Sebagai Komisaris Utama ia berharap bpr-bpr lain bisa bersaing dengan sehat, bukan berarti dengan adanya merger ini berarti tidak sehat. Yang paling penting menurut Mikael pelayanan nasabah harus selalu ada di list pertama.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sinar Mas Pelita, Andri Masjani, SE mengatakan merger ini akan membawa dampak positif bagi perseroan, dalam rangka penguatan modal, pengembangan IT, dan peningkatan pelayanan.
“Dari sisi pelayanan, kami saat ini hadir lebih luas lagi, dengan dukungan satu kantor pusat, 20 kantor cabang, dan empat kantor kas, ini menjadi peluang kami agar tetap bisa melayani masyarakat khususnya Jawa Barat,” ujarnya.
Andri menambahkan dengan kekuatan modal di atas 50 milliar, maka PT BPR Sinar Mas Pelita bisa ekspansi ke perbatasan Jawa Barat, seperti Banten, Jateng dan DKI Jakarta.
“Rencananya perseroan akan menambah minimal satu kantor cabang di luar Jawa Barat,” ujarnya.
Andri berharap semua masyarakat Jawa Barat ini bisa dilayani BPR sampai ke pelosok.
“Kita mempunyai keragaman produk yang bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat dari timur, barat, hingga selatan dan pasarnya pun berbeda”, tandasnya.
Ia berharap penggabungan usaha ini menjadi inspirasi bagi Grup BPR lainnya, dalam upaya pemenuhan ketentuan terkait modal inti minimum, juga kegiatan usaha serta pembukaan jaringan kantor.
“Kami mengimbau nasabah ke 9 (sembilan) BPR yang telah merger menjadi PT Bank Perkreditan Rakyat Sinar Mas Pelita, tetap tenang karena perubahan strategi bisnis yang dilakukan BPR bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dengan ragam kegiatan usaha dan jangkauan jaringan kantor yang lebih luas,” pungkasnya.(*)